Film Animasi 3D “UnityNet : Menyatukan Keragaman, Membangun Masa Depan”

Dalam era digital yang semakin maju, inovasi tak hanya hadir di kota-kota besar. Sebuah desa kecil bernama Bhinneka kini menjadi sorotan berkat sebuah video animasi inspiratif berjudul “UnityNet: Menyatukan Keragaman, Membangun Masa Depan”. Video animasi ini menyajikan kisah menarik tentang bagaimana teknologi dapat menjadi jembatan untuk melestarikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Desa Bhinneka, dengan segala keragamannya, menjadi latar utama dalam video animasi ini. Setiap rumah di desa ini menyimpan kekayaan budaya yang terwujud dalam bentuk kerajinan tangan yang unik. Namun, keterbatasan akses pasar membuat potensi ekonomi dari kerajinan tangan ini belum tergarap secara maksimal. Muncullah Bima, seorang pemuda desa yang memiliki visi untuk mengubah nasib desanya. Dengan kreativitas dan semangat juang yang tinggi, Bima mengembangkan aplikasi e-commerce bernama UnityNet. Aplikasi ini dirancang khusus untuk membantu para pengrajin desa memasarkan produk-produk mereka secara online.

Melalui UnityNet, keragaman produk kerajinan tangan dari desa Bhinneka kini dapat diakses oleh masyarakat luas. Dengan tampilan yang menarik dan fitur yang user-friendly, aplikasi ini memudahkan para pembeli untuk menemukan produk yang mereka inginkan. Selain itu, UnityNet juga memberikan kemudahan bagi para pengrajin dalam mengelola pesanan dan melakukan transaksi. UnityNet bukan hanya sekadar aplikasi e-commerce. Aplikasi ini menjadi simbol persatuan dan gotong royong masyarakat desa Bhinneka. Dengan adanya UnityNet, para pengrajin saling mendukung dan bekerja sama untuk memajukan desa. Selain itu, aplikasi ini juga berperan penting dalam melestarikan budaya dan warisan leluhur.

Video animasi UnityNet menyajikan pesan yang sangat inspiratif, yaitu pentingnya menjaga keberagaman budaya dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Video ini juga menunjukkan bahwa inovasi dapat muncul dari mana saja, bahkan dari desa kecil sekalipun.

Video animasi UnityNet tidak hanya menyajikan kisah inspiratif, tetapi juga berkontribusi nyata dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 11, yaitu ‘Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan’. Dengan memfasilitasi pemasaran produk kerajinan tangan secara online, UnityNet membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan berkontribusi pada pembangunan yang inklusif. Aplikasi ini juga mendukung upaya pelestarian budaya lokal, sejalan dengan target SDG 11 yang menekankan pentingnya melindungi warisan budaya.

PENGUATAN KOMPETENSI TEKNOLOGI DAN WAWASAN KEBANGSAAN PADA ORGANISASI ROBOTIK FAKULTAS VOKASI UM

Pada hari Selasa 27 Agustus 2024, Program Studi Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika (TRSE) Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM) menggelar kegiatan bertajuk “Penguatan Kompetensi Teknologi dan Wawasan Kebangsaan Melalui Pembentukan Organisasi Robotik Fakultas Vokasi UM.” Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00 – 11.00 WIB di Ruang Aula Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang yang dihadiri oleh mahasiswa komunitas Robotik Fakultas Vokasi, sebagai langkah awal penguatan kompetensi di bidang teknologi robotika dan menanamkan wawasan kebangsaan yang relevan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Beberapa SDGs yang menjadi fokus kegiatan ini meliputi SDG 4, SDG 9, dan SDG 17.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Bapak Achmad Hamdan, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika dan juga yang menggagas awal terbentuknya organisasi ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapan besar terhadap peran mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri melalui teknologi robotika. “Pembentukan organisasi Robotik Fakultas Vokasi merupakan langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang kompeten dan siap berkontribusi bagi bangsa dan negara, sesuai dengan cita-cita SDGs,” tutur Bapak Achmad Hamdan. Kegiatan ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan keterampilan mahasiswa di bidang teknologi dan inovasi.

Acara ini juga menghadirkan dua narasumber yang berkompeten dalam bidang robotika, yaitu Bapak Ir. Arya Kusumawardana, S.Pd, M.T., yang juga selaku Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi dan Ibu Soraya Norma Mustika, S.T., M.T., M.Sc., Dosen prodi Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika. Keduanya memberikan materi mengenai perkembangan terkini dalam teknologi robotika dan relevansinya terhadap penguatan wawasan kebangsaan di era Revolusi Industri 4.0.

Bapak Ir. Arya Kusumawardana, dalam materinya, menyoroti pentingnya penguasaan teknologi robotika sebagai bagian dari inovasi yang dapat mendukung pencapaian SDGs, khususnya SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dalam aspek pendidikan berkualitas dan industri inovatif. Sementara itu, Ibu Soraya Norma Mustika memberikan penekanan pada kolaborasi teknologi dan kebangsaan, serta potensi pengembangan robotika dalam berbagai bidang yang bisa mendukung tujuan SDG lainnya seperti pembangunan berkelanjutan dan inovasi dalam pekerjaan.

Peserta yang hadir adalah mahasiswa dari komunitas Robotika Fakultas Vokasi UM, yang sangat antusias mengikuti rangkaian acara. Kegiatan ini menjadi momentum bagi mereka untuk memperdalam pengetahuan tentang robotika sekaligus meningkatkan kesadaran mengenai peran teknologi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas. Hal ini sejalan dengan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) yang mengedepankan kolaborasi antara fakultas, dosen, dan mahasiswa untuk bersama-sama mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan pembentukan organisasi robotik ini, Fakultas Vokasi UM berharap dapat terus mendorong terciptanya inovasi-inovasi yang berkontribusi terhadap pencapaian SDGs. Acara ini juga menjadi wujud nyata dari sinergi antara teknologi, pendidikan, dan wawasan kebangsaan demi pembangunan yang lebih baik.

Merancang Aplikasi Keuangan Pondok Pesantren Modern Al-Amanah, Sidoarjo

Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi D4 Akuntansi dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), Ali Faiq Pradana, dan dosen pembimbing Tugas Akhir, Muhammad, S.E., M.S.A., Ak., CA., CSRS turut serta dalam berkontribusi dalam pencapaian target SDGs nomor 10, yakni Berkurangnya Kesenjangan di Indonesia. D4 Akuntansi FV UM berkolaborasi dengan Pesantren Modern Al-Amanah dengan merancang sebuah aplikasi keuangan yang dirancang khusus untuk pesantren. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Prodi D4 Akuntansi dan Pesantren dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial di kalangan santri dan masyarakat sekitar.

Aplikasi keuangan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pengelolaan keuangan pesantren yang lebih efisien, tetapi juga sebagai platform untuk meningkatkan literasi keuangan bagi santri. Dengan fitur-fitur yang mudah digunakan, aplikasi ini memungkinkan pesantren untuk mengelola dana secara transparan dan akuntabel, serta memberikan edukasi keuangan kepada para santri. Langkah ini sejalan dengan SDGs 10 yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara. Dengan adanya aplikasi ini, pesantren diharapkan dapat menjadi lebih mandiri secara finansial dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi santri dan alumni pesantren.

Aplikasi ini membuka peluang bagi santri untuk belajar tentang pengelolaan keuangan secara komprehensif sehingga mampu meningkatkan literasi santri. Melalui implementasi aplikasi ini, pesantren dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi ketimpangan ekonomi. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, santri yang kelak akan menjadi bagian dari masyarakat, akan memiliki bekal yang cukup untuk mengelola keuangan pribadi maupun organisasi mereka dengan lebih baik. Pengelolaan keuangan pesantren yang transparan dan akuntabel juga dapat menginspirasi institusi lain untuk menerapkan praktik serupa, menciptakan efek berantai yang positif bagi pengelolaan keuangan di masyarakat secara luas. Dengan demikian, aplikasi keuangan untuk pesantren ini tidak hanya membantu dalam hal operasional dan manajerial, tetapi juga menjadi alat penting dalam mendidik generasi muda untuk berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera, sesuai dengan tujuan SDGs 10.

Merancang Aplikasi Keuangan Alfira Laundry Kota Malang

Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi D4 Akuntansi dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), Febri Adindasari, dan dosen pembimbing Tugas Akhir, Fitri Purnamasari, S.E., M.S.A., turut serta dalam berkontribusi dalam pencapaian target SDGs nomor 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi di UMKM Alfira Laundry. Dalam meningkatkan produktivitas ekonomi, diperlukan peningkatan dan inovasi teknologi dalam pengelolaan keuangan UMKM. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan UMKM Alfira Laundry membutuhkan inovasi ter komputerisasi guna memudahkan penyusunan laporan keuangan dan menghindari kesalahan manusia (human error), sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.

Pengelolaan keuangan UMKM ini masih belum memanfaatkan teknologi secara optimal, padahal hal ini merupakan aspek penting dalam menjaga keberlanjutan usaha. Pencatatan keuangan tidak terdokumentasikan dengan baik yang disebabkan oleh faktor tertentu. Misalnya, salah catat atau hilang bukti transaksi. Masalah lain ditemukan yaitu UMKM belum bisa mengetahui posisi keuntungan atau kerugian yang dialami. Tentu hal ini akan menjadi bumerang bagi keberlanjutan operasional UMKM. Dalam upaya mengatasi persoalan ini, peneliti telah bekerja keras untuk menciptakan solusi yang efektif dan sederhana untuk khalayak umum. Aplikasi keuangan merupakan suatu bentuk atau media dalam melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan yang dimaksudkan adalah seluruh bentuk informasi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan operasional usaha.

Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi D4 Akuntansi dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), Febri Adindasari, dan dosen pembimbing Tugas Akhir, Fitri Purnamasari, S.E., M.S.A., turut serta dalam berkontribusi dalam pencapaian target SDGs nomor 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi di UMKM Alfira Laundry. Dalam meningkatkan produktivitas ekonomi, diperlukan peningkatan dan inovasi teknologi dalam pengelolaan keuangan UMKM. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan UMKM Alfira Laundry membutuhkan inovasi ter komputerisasi guna memudahkan penyusunan laporan keuangan dan menghindari kesalahan manusia (human error), sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.

Pengelolaan keuangan UMKM ini masih belum memanfaatkan teknologi secara optimal, padahal hal ini merupakan aspek penting dalam menjaga keberlanjutan usaha. Pencatatan keuangan tidak terdokumentasikan dengan baik yang disebabkan oleh faktor tertentu. Misalnya, salah catat atau hilang bukti transaksi. Masalah lain ditemukan yaitu UMKM belum bisa mengetahui posisi keuntungan atau kerugian yang dialami. Tentu hal ini akan menjadi bumerang bagi keberlanjutan operasional UMKM. Dalam upaya mengatasi persoalan ini, peneliti telah bekerja keras untuk menciptakan solusi yang efektif dan sederhana untuk khalayak umum. Aplikasi keuangan merupakan suatu bentuk atau media dalam melakukan pencatatan keuangan. Pencatatan yang dimaksudkan adalah seluruh bentuk informasi keuangan yang berkaitan dengan kegiatan operasional usaha. Telah dirancang sebuah aplikasi pencatatan keuangan akuntansi dengan metode Research and Development (R&D). Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah pencatatan yang dialami pihak UMKM Alfira Laundry, Kota Malang.

Pengembangan media pencatatan dilakukan dalam bentuk Microsoft Excel-based. Pengembangan ini menggunakan model waterfall dengan tahapan mulai dari analisis kebutuhan diantaranya; (1) analisis kebutuhan, (2) desain, (3) implementasi, (4) pengujian dan (5) pemeliharaan. Kelima tahap tersebut akan menunjang proses penyusunan aplikasi keuangan. Aplikasi disusun sesuai dengan kebutuhan UMKM sehingga didesain atas dasar kemudahan dan sederhana. Meskipun aplikasi tidak sebesar aplikasi pada semestinya, namun peran untuk UMKM sangat menjanjikan untuk di masa mendatang.

Merancang Aplikasi Keuangan Pondok Pesantren

Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 berfokus pada memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas serta mendorong kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Dalam konteks ini, pesantren memiliki peran penting sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mendidik santri dalam hal agama, tetapi juga dalam keterampilan hidup, termasuk literasi keuangan. Untuk mendukung tujuan ini, Program Studi D4 Akuntansi bersama dengan Pesantren Modern Al-Amanah dapat memanfaatkan Aplikasi Keuangan Pesantren sebagai alat untuk mengintegrasikan pengelolaan keuangan dalam kurikulum pendidikan mereka. Aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai alat manajemen keuangan, tetapi juga sebagai platform pendidikan yang mengajarkan keterampilan keuangan kepada santri.

Mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi D4 Akuntansi dari Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), Ali Faiq Pradana, dan dosen pembimbing Tugas Akhir, Muhammad, S.E., M.S.A., Ak., CA., CSRS membuat sistem pencatatan akuntansi SIPINTAR, berbasis Microsoft Excel Macro VBA. Aplikasi ini dilengkapi dengan modul-modul pembelajaran yang didesain khusus untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan santri. Modul ini mencakup topik-topik penting seperti pengelolaan anggaran, menabung, investasi, dan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Dengan belajar melalui aplikasi, santri dapat memperoleh pengetahuan keuangan yang relevan dan aplikatif, yang merupakan bagian penting dari pendidikan berkualitas sesuai dengan SDGs 4. Aplikasi ini memfasilitasi pencatatan keuangan yang terstruktur dan transparan, baik untuk keperluan operasional pesantren maupun untuk kegiatan pembelajaran. Dengan fitur pelaporan yang mudah digunakan, santri dapat belajar bagaimana membuat laporan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, yang juga mencerminkan praktik terbaik dalam akuntansi.

Selain itu, aplikasi ini mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat dengan memberikan akses ke pendidikan keuangan yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, santri akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Secara keseluruhan, penggunaan aplikasi keuangan di pesantren adalah langkah penting menuju pencapaian pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman, yang semuanya merupakan inti dari SDGs 4.