Training Unity Game Development (Augmented Reality Program) di Infinite Learning Batam

Kegiatan Training Unity Game Development (Augmented Reality Program) pada tanggal 24-28 Juni 2024 di Infinite Learning Batam. Kegiatan dimulai dengan pengenalan infinite learning dan fasilitas yang akan diperoleh selama pelatihan. Untuk materi pelatihan di hari pertama adalah membuat rancangan desain game yang berisi aturan dan kondisi menang atau kalah dari permainan. Untuk materi berikutnya adalah menyiapkan perangkat lunak untuk pengembangan game yaitu aplikasi Unity versi 2021 ke atas.

Pada hari kedua, kegiatan dimulai dengan mempelajari fitur-fitur pada editor game engine. Diantaranya mempelajari layout aplikasi dan cara mamanajemen file dalam aplikasi tersebut. Materi berikutnya yaitu pemrograman dasar untuk mengenalkan fungsi-fungsi dasar seperti even, method dan variabel. Dilanjutkan dengan Kegiatan hari ketiga membahas tentang konsep 3C yaitu Character, Control dan Camera. 3C merupakan elemen utama dalam game sehingga perlu dibuat desainnya dengan baik karena akan mempengaruhi pengalaman bermain dari para pemainnya. Konsep 3C yang telah dipelajari kemudian iaplikasikan ke dalam ke dalam game engine dengan memasukkan elemen karakter, kamera dan control sekaligus mengaplikasikan pemrograman pada 3 elemen utama tersebut.

Kegiatan hari keempat adalah mendesain level game. Pada kegiatan ini akan didesain ruang permainan virtual dimana semua elemen game akan berinteraksi di dalamnya. Pembuatan desain level meliputi dari tahap layout, blockout, concept art, modelling, teksturing dan lighting. Dalam tahap ini akan didesain 1 level permainan dengan semua elemen yang berinteraksi di dalamnya.

Kegiatan pada hari terakhir adalah menambakan fitur fitur pada game yang telah dibuat. Fitur pertama adalah suara. Fitur suara terdiri dari suara musik dan efek suara. Fitur kedua adalah user interface yang terdiri dari menu utama, tampilan menang kalah dan papan informasi yang berisi waktu permainan dan jumlah item yang dikumpulkan. Materi terakhir adalah membuat aplikasi game yang siap dijalankan di beberapa sistem operasi. Kegiatan hari terakhir ditutup dengan presentasi hasil dan penyerahan sertifikat.

Keterlibatan unsur fakultas

Kegiatan Training Unity Game Development di Infinite Learning Batam diikuti oleh 2 Dosen Prodi D4 Animasi Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang yaitu Mitra Istiar Wardhana, S.Kom, MT dan Joko Samodra, S.Kom, MT. Kegiatan bekerjasama dengan industri dan praktisi dalam menjamin kualitas training yang dilaksanakan. Kolaborasi dengan akademisi dan industri ini memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan standar industri dan kebutuhan pasar. Selain itu, Fakultas juga berperan dalam evaluasi dan monitoring pelaksanaan pelatihan untuk memastikan kualitas dan efektivitas program.

Sumber pendanaan

Kegiatan training ini didanai melalui program Pengembangan Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRPTN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pendanaan ini mencakup biaya training dan peralatan sehingga peserta dapat mengikuti program tanpa biaya tambahan.

Kontribusi sesuai SDG

Training Unity Game Development (Augmented Reality Program) yang diselenggarakan di Infinite Learning Batam berkontribusi signifikan terhadap pencapaian SDG 9, yaitu membangun infrastruktur yang tangguh, mempromosikan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Program ini membantu menciptakan tenaga kerja yang terampil dan bersertifikasi dalam pengembangan game dengan teknologi augmented reality, yang meningkatkan daya saing industri animasi Indonesia di pasar global. Selain itu, pelatihan ini mendorong inovasi dalam ekonomi kreatif dengan mengajarkan cara-cara baru untuk memanfaatkan teknologi terbaru. Dengan keterlibatan fakultas dan dukungan dari kementerian, program ini juga memperkuat infrastruktur pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Melalui upaya ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan kompetensi individu tetapi juga memajukan industri animasi dan ekonomi kreatif secara keseluruhan, sejalan dengan visi SDG 9.

Pelatihan dan Sertifikasi Animasi BNSP: Meningkatkan Kualitas Industri Animasi dan Inovasi di Bidang Ekonomi Kreatif

Latar belakang

Industri animasi dan ekonomi kreatif memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Namun, kualitas sumber daya manusia di sektor ini sering kali menjadi kendala dalam menghasilkan karya yang kompetitif dan berkualitas tinggi. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kapasitas dan keterampilan melalui pelatihan dan sertifikasi yang diakui secara nasional. BNSP, sebagai lembaga sertifikasi nasional, berperan penting dalam menyediakan program pelatihan dan sertifikasi yang dapat meningkatkan kompetensi animator di Indonesia. Kegiatan dilakukan pada 07 Juli 2024 – 10 Juli 2024, Pelatihan Dan Sertifikasi BNSP Skema Animator Madya di Expertindo Training di Kuta, Bali.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di industri animasi melalui pelatihan dan sertifikasi. Program ini dirancang untuk memberikan peserta keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan industri, serta pengetahuan yang mendalam tentang proses pembuatan animasi 2D dan 3D. Selain itu, program ini bertujuan untuk mendorong inovasi di bidang ekonomi kreatif dan meningkatkan daya saing industri animasi Indonesia di pasar global.

Keterlibatan unsur fakultas

Pelaksanaan dilaksanakan oleh dosen Prodi Sarjana terapan Animasi, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Malang turut berperan dalam pelatihan ini dengan melakukan sertifikasi dalam meningkatkan kualitas keahlian di bidang animasi. Kegiatan bekerjasama dengan industri, praktisi dan BNSP dalam menjamin kualitas sertifikasi. Kolaborasi dengan akademisi dan industri ini memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan standar industri dan kebutuhan pasar. Selain itu, fakultas juga berperan dalam evaluasi dan monitoring pelaksanaan pelatihan untuk memastikan kualitas dan efektivitas program.

Sumber pendanaan

Kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini didanai melalui program Pengembangan Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRPTN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pendanaan ini mencakup biaya pelatihan, peralatan, dan sertifikasi, sehingga peserta dapat mengikuti program tanpa biaya tambahan.

Hasil yang diperoleh

Pelatihan dimulai dengan pengenalan konsep dasar animasi 2D dan teknik dasar menggunakan software Adobe After Effects. Peserta mempelajari prinsip-prinsip animasi seperti squash and stretch, anticipation, dan timing, yang diaplikasikan dalam proyek pembuatan animasi bouncing ball. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga mengajarkan pentingnya kolaborasi dengan rekan kerja dan klien, serta pemahaman tentang aspek hukum, teknis, dan desain dalam industri animasi. Materi ke-2 fokus beralih ke animasi 3D menggunakan Blender. Peserta mempelajari teknik modeling hardsurface, texturing, lighting, dan rendering. Dalam sesi ini, mereka diajarkan cara membuat model 3D dari nol, termasuk pembuatan mesh dasar dan detail menggunakan berbagai alat modeling. Selain itu, peserta juga belajar mengatur pencahayaan dan melakukan rendering untuk menghasilkan gambar akhir yang berkualitas tinggi. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses pembuatan animasi 3D yang realistis dan profesional. Kegiatan diakhiri dengan mengikuti ujian sertifikasi BNSP sesuai dengan skema yang diajukan dengan menguji kemampuan peserta dalam mengintegrasikan gambar 2D dan model 3D, serta menggerakkan animasi sesuai dengan komposisi kamera dan pencahayaan yang optimal. Ujian ini tidak hanya menilai keterampilan teknis, tetapi juga kreativitas dan kemampuan peserta dalam menerapkan konsep animasi.

Hasil dari kegiatan pelatihan dan sertifikasi animasi oleh BNSP menunjukkan bahwa para dosen yang berpartisipasi berhasil memperoleh sertifikasi keahlian sesuai dengan skema dan standar industri. Dosen-dosen ini kini memiliki kompetensi yang diakui secara nasional, memungkinkan mereka untuk mengajarkan materi animasi dengan kualitas yang lebih tinggi dan relevan dengan kebutuhan industri. Dengan sertifikasi ini, dosen tidak hanya meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme mereka, tetapi juga dapat lebih efektif dalam membimbing dan mengembangkan potensi mahasiswa di bidang animasi, sehingga mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan inovasi di industri animasi.

Kontribusi sesuai SDG

Pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan oleh BNSP ini memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas industri animasi di Indonesia. Dengan menyediakan tenaga kerja yang terampil dan bersertifikasi, industri animasi dapat menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan kompetitif di pasar global. Selain itu, program ini juga mendorong inovasi di bidang ekonomi kreatif dengan mengajarkan peserta cara memanfaatkan teknologi terbaru dan tren industri.

Sejalan dengan SDG 9, upaya ini berkontribusi pada pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Pelatihan dan sertifikasi animasi BNSP tidak hanya memberikan manfaat bagi individu peserta, tetapi juga bagi industri animasi dan ekonomi kreatif secara keseluruhan. Dengan terus mengembangkan program pelatihan dan sertifikasi yang relevan, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di kancah internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kreativitas. Pelatihan dan sertifikasi animasi BNSP ini berkontribusi pada pencapaian SDG 9 dengan cara berikut:

  • Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan: Program ini membantu meningkatkan kualitas tenaga kerja di industri animasi, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan.
  • Inovasi: Dengan keterampilan yang diperoleh, peserta dapat menciptakan karya animasi yang inovatif dan kompetitif di pasar global, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.
  • Infrastruktur Pendidikan: Melalui keterlibatan fakultas dan pendanaan dari kementerian, program ini juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri.

Dengan demikian, pelatihan dan sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga memberikan dampak positif pada industri animasi dan ekonomi kreatif secara keseluruhan, sejalan dengan visi SDG 9.

Pelatihan dan Sertifikasi Internasional Adobe Certified Professional (ACP) untuk Meningkatkan Kualitas Industri Animasi Berstandar Internasional dan Inovasi di Bidang Ekonomi Kreatif

Latar belakang

Dalam era digital yang semakin maju, industri animasi dan ekonomi kreatif memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dan bersertifikasi internasional untuk bersaing di pasar global. Kualitas desain dan inovasi yang tinggi sangat penting untuk keberhasilan industri ini. Sertifikasi Internasional Adobe Certified Professional (ACP) menjadi salah satu standar kompetensi yang diakui di seluruh dunia dalam bidang digital imaging dan pengembangan visual. Oleh karena itu, pelatihan dan sertifikasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas industri animasi di Indonesia. Kegiatan dilakukan pada 10 Juni 2024 – 14 Juni 2024 di Pusdiklat PAL International Testing Center, Surabaya, jawa Timur.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keahlian profesional di bidang digital imaging dan visual development artist melalui pelatihan dan sertifikasi Internasional Adobe Certified Professional (ACP). Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung inovasi dalam ekonomi kreatif dan mempersiapkan tenaga kerja yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Keterlibatan unsur fakultas

Pelaksanaan dilaksanakan oleh dosen Prodi Sarjana terapan Animasi, Fakultas Vokasi, Universitas Negeri Malang turut berperan dalam pelatihan ini dengan melakukan sertifikasi dalam meningkatkan kualitas keahlian di bidang animasi. Selain itu, fakultas juga bekerja sama dengan Pusdiklat PAL International Testing Center, yang merupakan Certiport Authorized Test Center, untuk menyelenggarakan ujian sertifikasi secara online dengan pengawasan langsung dari Certiport.

Sumber pendanaan

Kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini didanai melalui program Pengembangan Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (PRPTN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pendanaan ini mencakup biaya pelatihan, peralatan, dan sertifikasi, sehingga peserta dapat mengikuti program tanpa biaya tambahan.

Hasil yang diperoleh

Kegiatan pelatihan dan sertifikasi ini berhasil melatih dan menyertifikasi sejumlah profesional di bidang animasi dan desain grafis. Peserta pelatihan memperoleh pengetahuan mendalam tentang penggunaan Adobe Photoshop, termasuk pengaturan antarmuka, penggunaan alat desain, manipulasi gambar, dan teknik rekonstruksi. Ujian sertifikasi yang dilakukan secara online menguji kemampuan teori dan praktek peserta, yang diawasi langsung oleh Certiport. Peserta yang lulus mendapatkan sertifikasi ACP yang diakui secara internasional

Hasil kegiatan ini adalah para dosen yang telah memperoleh sertifikasi keahlian sesuai dengan skema dan standar industri internasional. Sertifikasi ini ditujukan untuk mencetak mahasiswa yang memiliki keterampilan sebagai visual development artist yang sangat dibutuhkan dalam industri animasi dan game. Dengan keahlian yang lebih tinggi dan terstandarisasi ini, para dosen mampu memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih berkualitas, sehingga mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar global.

Kontribusi sesuai SDG

Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Dengan meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja di bidang animasi dan desain grafis melalui sertifikasi internasional, kegiatan ini mendukung pengembangan industri animasi yang inovatif dan berstandar internasional. Selain itu, peningkatan keahlian di bidang ekonomi kreatif ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menciptakan lapangan kerja yang berkualitas tinggi. Pelatihan dan sertifikasi Internasional Adobe Certified Professional (ACP) ini berkontribusi pada pencapaian SDG 9 dengan cara berikut:

  • Industri yang Inklusif dan Berkelanjutan: Dengan meningkatkan keterampilan profesional di bidang animasi dan desain grafis, pelatihan ini mendukung perkembangan industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini membuka peluang kerja baru dan meningkatkan daya saing industri animasi di pasar global.
  • Inovasi: Sertifikasi ACP mendorong inovasi dengan memberikan keterampilan yang diperlukan untuk menciptakan desain dan karya visual berkualitas tinggi. Ini membantu para profesional dan pendidik untuk terus berinovasi dalam teknik dan metode pengajaran serta produksi konten kreatif.
  • Infrastruktur Pendidikan: Kegiatan ini memperkuat infrastruktur pendidikan dengan melibatkan dosen dalam pelatihan bersertifikasi internasional. Ini memastikan bahwa tenaga pengajar memiliki kualifikasi yang diakui secara global, yang pada gilirannya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan di bidang animasi dan desain grafis.

Perancangan Animasi 3D Pylo dan Sofie untuk Mengilustrasikan Nilai Nilai Realisme

Latar belakang

Era globalisasi memengaruhi semua orang, dari anak-anak hingga remaja, dengan berbagai dampak baik dan buruk. Jika kita tidak memiliki cara yang kuat untuk menyaring dampak buruknya, ini bisa mengakibatkan penurunan nilai. Kepribadian dan perilaku seseorang akan menentukan kepribadiannya ketika ia dewasa dan akan berubah secara fleksibel. Jika perilaku ini diulangi secara teratur, maka itu menjadi bagian dari kepribadian seseorang. Rasa ingin tahu yang mendalam seringkali menjadi pijakan pertama menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kita sendiri. Karena hal itulah, ketika keinginan manusia untuk memahami makna dan tujuan dari segala hal di sekitar kita, hadirlah filsafat.

Secara historis, filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan, berkembang dari zaman Yunani kuno. Filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristotle memperkenalkan konsep-konsep dasar bagi berbagai bidang ilmu. Salah satu aliran filsafat adalah Realisme, yang menekankan bahwa objek-objek dalam dunia nyata ada independen dari pikiran atau persepsi manusia. Realisme berkembang dari pemikiran filsuf seperti Heraclitus, Thucydides, dan Niccolo.

Filsafat sering dianggap rumit dan sulit, bahkan berbahaya karena dapat mengikis keyakinan pribadi. Penelitian ini merancang media berupa animasi 3D untuk memperkenalkan filsafat realisme kepada remaja dan mengukur pemahaman mereka tentang latar belakang filosofi ini.

Tujuan

Penelitian ini berusaha merancang media untuk memperkenalkan filosofi realisme kepada  audiens yang didominasi remaja berupa Animasi 3D. Dan juga untuk mengetahui seberapa paham para audiens terkait latar belakang dalam filosofi realisme. Diharapkan media animasi ini dapat membantu memperluas pemahaman mereka tentang pandangan dunia ini. Dengan animasi yang dirancang dengan baik dapat merangsang pemikiran kritis dan refleksi tentang hubungan antara pikiran manusia dan realitas objektif. Ini mendorong audiens untuk bertanya dan merenungkan lebih dalam tentang filosofi realisme. Hasil uji media juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan media berikutnya.

Keterlibatan unsur fakultas

Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh mahasiswa D4 Animasi angkatan 2020 atas nama Rizky Prasetyo Hadi Sutrisno  dan dibimbing oleh dosen pembimbing Bapak Mitra Istiar Wardhana, S.Kom., MT. dan Ibu Bunga Fefiana Mustikasari S.Sn., M.Ds.

Sumber pendanaan

Kegiatan ini dibiayai oleh dana mandiri peneliti dan didukung fasilitas lab dari Fakultas Vokasi untuk perancangan animasi 3D.

Hasil yang diperoleh

Video yang dihasil adalah animasi “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme”  berdurasi  4 menit 30 detik dengan resolusi 1920 x 1080 dalam format MP4 adalah produk akhir dari perancangan ini. Media ini divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, dengan hasil 90% validasi untuk aspek media dan 90% validasi untuk aspek materi, yang masing-masing berada dalam kategori “Sangat Layak”. Tiga puluh remaja dalam kelompok kecil kemudian diuji media ini. Hasil penilaian menunjukkan bahwa film animasi ini berhasil menyampaikan pesannya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh penonton; itu menerima skor rata-rata 86,79% dan termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Sebagai langkah akhir, film animasi ini didistribusikan melalui platform media sosial YouTube. Distribusi melalui YouTube dipilih karena platform ini memiliki jangkauan yang luas dan mudah diakses oleh target audiens, yaitu remaja. Dengan demikian, film “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme” diharapkan dapat menjangkau lebih banyak penonton dan memberikan manfaat edukatif yang maksimal.

Kontribusi sesuai SDG

Tujuan dari animasi “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme” adalah untuk memperkenalkan filsafat kepada remaja melalui media informasi yang relevan dengan zaman sekarang. Dengan mencakup beberapa aspek penting dari SDG 4, kegiatan ini benar-benar berkontribusi terhadapnya.

Pertama, animasi 3D sebagai media informasi membuat konsep realisme lebih mudah dipahami oleh remaja yang kesulitan memahami materi filsafat dengan cara konvensional. Ini juga meningkatkan akses terhadap informasi pendidikan yang berkualitas tinggi.

Kedua, melalui animasi ini, pendidikan inklusif didorong, karena mereka menjangkau berbagai populasi yang mungkin tidak pernah menerima pendidikan formal tentang filsafat, terutama realisme.

Ketiga, belajar tentang filsafat realisme akan membantu remaja belajar berpikir kritis dan analitis. Ini adalah keterampilan penting untuk pendidikan berkualitas. Namun, peningkatan kualitas pendidikan berkontribusi pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang kerja dan mengurangi ketimpangan sosial, sehingga kegiatan ini juga dapat dikaitkan dengan SDG 8 (Decent Work and Economic Growth). Selain itu, produk penelitian ini memiliki nilai perdagangan, yang dapat meningkatkan dampak ekonomi bagi pembuatnya.

Secara keseluruhan, meskipun tujuan utama kegiatan ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), manfaatnya dapat menyebar ke tujuan SDG lainnya yang berkaitan dengan pembangunan manusia dan sosial.

Perancangan Animasi 3D Pylo dan Sofie Mengenalkan Cara Berpikir Rasionalisme

Latar belakang

Era Industri 4.0 menggambarkan masa ketika teknologi menyatu sehingga sulit membedakan dimensi fisik, biologis, dan digital. Perkembangan teknologi dan globalisasi telah mengubah pola hidup manusia, membuat dunia semakin kompleks dengan berbagai informasi dan masalah yang muncul tiba-tiba. Dalam situasi ini, kapasitas untuk memahami dan merespons dengan tepat menjadi sangat penting. Filsafat, terutama metode rasionalis, berperan penting dalam membantu masyarakat menyesuaikan diri dan mengatasi hambatan di era ini.

Rasionalisme, dari kata Latin “ratio” yang berarti akal budi, menekankan penggunaan akal sebagai alat utama untuk memperoleh pengetahuan. Menurut Rene Descartes, akal adalah alat terpenting dalam mencapai kebenaran tertinggi. Namun, terdapat kesenjangan pengetahuan karena pembahasan mengenai filsafat sering kali dangkal dan umum di media, membuat banyak orang, termasuk remaja, kesulitan memahami konsep filosofis yang kompleks. Pendidikan yang menggabungkan dimensi intelektual, emosional, dan sosial sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan-tantangan ini. Penelitian ini bertujuan merancang media informasi yang sesuai dengan zaman untuk memperkenalkan rasionalisme melalui animasi 3D. Animasi dipilih karena kemampuannya mengilustrasikan konsep kompleks dengan cara menarik dan mudah dipahami. Melalui animasi, penelitian ini berharap memperkuat pemahaman serta penerapan rasionalisme dalam kehidupan sehari-hari, membantu mengatasi kesenjangan pengetahuan dan mendorong transformasi sosial remaja.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang media yang sesuai dengan zaman sebagai sumber informasi untuk memperkenalkan peran filsafat tentang cara berpikir, khususnya rasionalisme. Penelitian ini juga mengidentifikasi tingkat efektivitas hasil perancangan animasi dalam mengenalkan cara berpikir rasionalisme. Diharapkan penelitian ini dapat mengatasi kesenjangan pengetahuan dan pemahaman, sehingga mendorong transformasi sosial remaja saat ini. Hasil uji media juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan media berikutnya.

Keterlibatan unsur fakultas

Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh mahasiswa D4 Animasi angkatan 2020 atas nama Nanda Satria Putra  dan dibimbing oleh dosen pembimbing Bapak Mitra Istiar Wardhana, S.Kom., MT. dan Ibu Bunga Fefiana Mustikasari S.Sn., M.Ds.

Sumber pendanaan

Kegiatan ini dibiayai oleh dana mandiri peneliti dan didukung fasilitas lab dari Fakultas Vokasi untuk perancangan animasi 3D.

Hasil yang diperoleh

Hasil akhir dari perancangan ini adalah video animasi berdurasi 5 menit 19 detik dengan resolusi 1920 x 1080 dalam format MP4. Media ini divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, dengan hasil validasi 100% pada aspek media dan 86% pada aspek materi, yang termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Media ini kemudian diuji pada remaja kelompok kecil yang terdiri dari tiga puluh orang. Hasil penilaian menunjukkan bahwa film animasi ini berhasil menyampaikan pesan secara menarik dan mudah dipahami oleh audiens, dengan indeks skor rata-rata 86,29%, yang termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Film ini didistribusikan melalui platform media sosial YouTube.

Kontribusi sesuai SDG

Perancangan animasi “Pylo dan Sofie Mengenalkan Cara Berpikir Rasionalisme” bertujuan untuk mengenalkan peran filsafat kepada remaja melalui media informasi yang sesuai dengan zaman saat ini. Kegiatan ini berkontribusi nyata terhadap SDG 4 (Quality Education) dengan mencakup beberapa aspek penting.

Pertama, penggunaan animasi 3D sebagai media informasi membuat konsep rasionalisme lebih mudah dipahami oleh remaja yang kesulitan memahami materi filsafat melalui metode tradisional. Ini meningkatkan akses terhadap informasi pendidikan berkualitas.

Kedua, animasi ini mendorong pendidikan yang inklusif dengan menjangkau berbagai kalangan, termasuk mereka yang mungkin tidak terpapar pendidikan formal mengenai filsafat, khususnya rasionalisme.

Ketiga, dengan memahami filsafat rasionalisme, remaja akan lebih terlatih dalam berpikir kritis dan analitis, yang merupakan keterampilan penting dalam pendidikan berkualitas.

Namun, kegiatan ini juga dapat terkait dengan SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) karena meningkatkan kualitas pendidikan berkontribusi pada keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang kerja dan mengurangi ketimpangan sosial. Disamping itu produk penelitian ini juga memiliki nilai komersial yang dapat meningkatkan dampak ekonomi bagi pembuatnya Secara keseluruhan, meskipun utama kegiatan ini mendukung SDG 4 (Quality Education), dampak positifnya dapat meluas ke tujuan-tujuan SDG lainnya yang berhubungan dengan pembangunan manusia dan sosial.