Saat ini, kebutuhan akan energi listrik terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Namun, sayangnya pertumbuhan konsumsi listrik tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dikembangkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satu solusi yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi matahari.

Dalam penelitian berjudul Techno-Economical Analysis of Hybrid PV System for School Industry (https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/10093195) yang melibatkan Bapak Dr. Muladi, S.T., M.T., dosen di Prodi Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika (TRSE) Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), dibahas mengenai rancangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di PPPI Al-Ittihad. Penelitian ini menggabungkan analisis teknis dan ekonomi dalam pengembangan sistem hybrid PV (photovoltaic) untuk mendukung kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut.

Menurut penelitian ini, sistem pembangkit listrik tenaga surya yang dirancang membutuhkan 10 modul surya dengan kapasitas 120 Wp, 1 inverter dengan kapasitas 5 kW, serta 4 unit baterai berkapasitas 12 V/200 Ah. Biaya investasi awal yang dibutuhkan untuk sistem ini sebesar Rp22.398.435. Hasil analisis kelayakan investasi menunjukkan bahwa proyek ini memiliki nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp32.208.930,95, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 10,0171%, serta Profitability Index (PI) sebesar 1,001437999. Semua indikator ini menunjukkan nilai positif, sehingga investasi pada sistem pembangkit listrik tenaga surya ini dianggap layak. Adapun masa pengembalian modal (payback period) diperkirakan akan tercapai pada tahun ke-9 masa operasional proyek.

Penelitian ini sejalan dengan upaya global untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), nomor 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim). Dengan menggunakan energi surya yang ramah lingkungan, penelitian ini berkontribusi langsung pada penyediaan energi yang bersih dan terjangkau bagi sektor pendidikan, sekaligus mendorong inovasi dalam infrastruktur industri pendidikan yang berkelanjutan.

Penggunaan energi terbarukan, seperti yang diusulkan dalam penelitian ini, tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil, tetapi juga berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon dioksida. Dalam konteks industri sekolah, sistem hybrid PV ini memungkinkan penghematan energi yang signifikan sekaligus memberikan contoh nyata penerapan teknologi ramah lingkungan di kalangan pelajar dan masyarakat sekitar.

Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia untuk beralih ke penggunaan energi terbarukan, mendukung pencapaian SDGs, dan berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.