Penelitian berjudul Sistem Pengisian Baterai Sepeda Listrik Berbasis Internet of Things (https://journals.ums.ac.id/index.php/emitor/article/view/21772) yang salah satu penelitinya adalah Bapak Dr. Muladi, S.T., M.T, seorang dosen di Prodi Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika (TRSE) Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM), telah menghasilkan inovasi yang relevan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 7, 9, dan 12. Teknologi ini menawarkan solusi cerdas untuk masalah pengisian baterai sepeda listrik di Indonesia, dengan integrasi sistem monitoring dan kontrol berbasis Internet of Things (IoT).

Saat ini, sepeda listrik menjadi pilihan kendaraan ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil. Namun, salah satu tantangan yang masih dihadapi adalah sistem pengisian daya baterai yang belum efektif. Banyak sepeda listrik hanya dilengkapi dengan indikator LED untuk menandai selesai atau tidaknya pengisian, tanpa sistem otomatisasi yang memadai untuk mencegah kelebihan pengisian (overcharge). Penelitian ini berhasil merancang dan mengembangkan sistem pengisian baterai yang lebih cerdas, dengan fitur cut-off otomatis yang menghentikan pengisian saat baterai penuh dan dilengkapi dengan pemantauan real-time melalui aplikasi Blynk.

Inovasi ini selaras dengan pencapaian SDGs nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), di mana teknologi ini mendukung penggunaan energi yang lebih efisien melalui pengelolaan pengisian daya yang cermat dan berbasis IoT. SDGs nomor 9 (Inovasi, Industri, dan Infrastruktur) juga tercermin dalam pengembangan sistem yang memanfaatkan sensor PZEM004T dan PZEM017, serta mikrokontroler untuk memproses data tegangan dan arus secara real-time. Pengguna dapat memantau konsumsi energi secara tepat dan melakukan pembayaran prabayar, sehingga mendukung infrastruktur teknologi yang lebih canggih dan efisien.

Selain itu, inovasi ini juga berkontribusi pada SDGs nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan memastikan bahwa pengisian baterai dilakukan secara tepat sesuai kebutuhan pengguna. Dengan sistem prabayar yang terintegrasi, pengguna dapat memilih jumlah energi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, menghindari pemborosan energi, dan meningkatkan kesadaran terhadap penggunaan sumber daya secara bijak.

Penelitian ini juga mencatat bahwa tingkat akurasi sensor yang digunakan, seperti PZEM004T dan PZEM017, memiliki tingkat error yang rendah, yakni di bawah 5%, yang menunjukkan bahwa data yang diperoleh sangat akurat. Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan bagi pengguna sepeda listrik, tetapi juga membuka jalan bagi integrasi teknologi canggih dalam kehidupan sehari-hari, mendukung keberlanjutan energi, dan memperkuat ekonomi hijau di masa depan.

Dengan implementasi IoT yang sukses pada sistem pengisian baterai sepeda listrik, penelitian ini menunjukkan bahwa teknologi dapat memberikan solusi yang praktis dan relevan dalam mendukung transisi ke energi bersih dan berkelanjutan.