Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan biaya dalam proyek-proyek konstruksi dan bisnis, Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa dan Pemeliharaan Bangunan Sipil Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang, baru-baru ini mengadakan kuliah umum dengan tema “Estimasi Biaya dan Kontrak: Meningkatkan Efisiensi dan Transparansi dalam Pengelolaan Proyek.” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai teknik estimasi biaya yang akurat dan peran penting kontrak dalam menjamin kelancaran proyek.

Kuliah umum yang diadakan pada Selasa, 05 November 2024 di Ruang Kelas GKB A19-701 Universitas Negeri Malang ini dihadiri oleh lebih dari mahasiswa TRPBS serta beberapa masyarakat publik yang tertarik dengan dunia konstruksi. Kegiatan ini menjadi ajang bagi peserta untuk menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek pengelolaan biaya dan kontrak yang sering kali menjadi tantangan dalam proyek-proyek skala kecil hingga besar. Dalam kuliah umum ini, pemateri utama, Rais Amin, S.Pd., M.Pd., Dosen TRPBS FV UM, memaparkan berbagai konsep dasar mengenai estimasi biaya dan kontrak, serta pentingnya perencanaan yang matang dalam setiap tahapan proyek. Menurut Bapak Rais, estimasi biaya yang akurat adalah langkah pertama untuk memastikan kelancaran suatu proyek, karena perencanaan biaya yang buruk dapat menyebabkan pembengkakan anggaran dan bahkan penundaan proyek.

“Estimasi biaya bukan hanya tentang menghitung harga material atau tenaga kerja, tetapi juga tentang merencanakan segala kemungkinan yang dapat mempengaruhi biaya, seperti perubahan desain, inflasi, atau kejadian tak terduga lainnya. Semakin baik perencanaan yang kita buat, semakin kecil risiko pembengkakan biaya,” ujarnya dalam presentasinya. Selain itu, Bapak Rais juga membahas tentang pentingnya kontrak yang jelas dan mengikat dalam setiap proyek. Kontrak yang tidak jelas sering kali menjadi sumber sengketa antara pemilik proyek dan kontraktor. Ia mengingatkan bahwa kontrak harus memuat kesepakatan mengenai biaya, waktu penyelesaian, spesifikasi pekerjaan, dan sanksi bagi pihak yang tidak memenuhi kesepakatan.

Setelah presentasi, sesi tanya jawab pun dibuka, di mana peserta antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar penerapan estimasi biaya dan kontrak dalam proyek nyata. Salah satu pertanyaan datang dari mahasiswa yang bertanya mengenai cara untuk menghindari pembengkakan biaya dalam proyek renovasi rumah. Bapak Rais memberikan penjelasan mengenai pentingnya memulai dengan estimasi yang realistis, serta bagaimana melibatkan konsultan atau ahli estimasi biaya untuk membantu menghitung kebutuhan secara detail.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana mengelola proyek secara efisien, menghindari masalah keuangan, serta meminimalisir sengketa melalui pemahaman kontrak yang baik. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih transparan dan profesional dalam dunia konstruksi dan bisnis di Indonesia.