Rabu, 9 Oktober 2024. Program Studi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital menyelenggarakan kuliah kebangsaan dengan tema “Manajemen Diri untuk Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual di Dunia Perkuliahan” berlangsung sukses dengan partisipasi puluhan mahasiswa dan juga akademisi. Acara yang diadakan di Aula Fakultas Vokasi Gedung A27 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Perpustakaan Digital pentingnya manajemen diri sebagai salah satu upaya mencegah perundungan dan kekerasan seksual dalam lingkup perguruan tinggi. Kegiatan kuliah kebangsaan ini dihadiri oleh Dr. Muladi S.T., M.T. Dekan Fakultas Vokasi UM, Inawati, S.I.P., M.M. selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital dan Dr. Setiawan, S.Sos., M.IP perwakilan dosen dan juga bertugas sebagai moderator. Selain itu, kegiatan ini dihadiri 52 mahasiswa baru Prodi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital dan 10 mahasiswa prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan UM. Narasumber yang  dihadirkan adalah Ibu Paramytha Magdalena Sukarno Putri, S.K.M., M.Kes yang merupakan Satgas PPKS Universitas Negeri Malang sekaligus Founder Omah Nalar.

Kegiatan dibuka oleh Dekan Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang dan dilanjutkan sambutan oleh Kepala Program Studi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital. Memasuki acara inti, penyampaian materi dari Ibu Paramytha Magdalena Sukarno Putri, S.K.M., M.Kes. dengan resiko yang dapat memberi dampak jangka panjang dari bullying dan kekerasan seksual, serta pentingnya peran institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi setiap siswa dan mahasiswa. “Dalam kasus bullying, tidak hanya pelaku dan korban saja yang terlibat, namun ada beberapa oknum-oknum lain seperti penonton aktif, penonton pasif dan juga pembela. Peran dengan posisi yang paling sulit selain korban adalah pembela, karena sebagai seorang pembela memiliki resiko yang cukup tinggi sebagai contoh yakni pembela akan menjadi korban bullying selanjutnya”ucap narasumber.  Dalam lembaga pendidikan, peran lingkungan menjadi sangat penting karena menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong terbentuknya budaya aman bagi mahasiswa. Selain itu, sanksi yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual harus ditegakkan untuk memberikan rasa aman dan keadilan bagi korban dari kekerasan seksual.

Tidak hanya menyampaikan materi saja, narasumber juga menciptakan suasana kegiatan yang aktif dan interaktif. Beliau memberikan kesempatan bagi peserta kuliah kebangsaan ini untuk berfikir kritis dan berani menyampaikan pendapat mengenai suatu studi kasus serta juga memberikan kesempatan untuk praktik langsung terkait cara untuk melawan perundungan dan kekerasan seksual. Adanya praktik tersebut sangat membantu para peserta kuliah kebangsaan untuk dapat lebih memahami dampak dan cara manajemen diri untuk mencegah bullying dan kekerasan seksual. Kegiatan ini ditutup setelah sesi tanya jawab yang dilakukan oleh 3 penanya, para mahasiswa terlihat sangat aktif dan antusias selama kegiatan berlangsung.

Kuliah kebangsaan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Prodi Sarjana Terapan Perpustakaan Digital untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam manajemen diri di dunia perkuliahan. Hal tersebut selaras dengan SDGs poin ke 3 dan 4 tentang kesehatan yang baik dan peningkatan kualitas pendidikan secara merata.