Pengelolaan Teaching Factory di bidang Animasi

Pada hari Senin, 28 Oktober 2024, Program Studi Animasi Fakultas Vokasi menyelenggarakan kegiatan “Pengelolaan Teaching Factory di Bidang Animasi” bersama dengan perwakilan dari berbagai industri kreatif Animasi di kota Malang, dengan mengundang pemateri Dr. Samuel Gandang Gunanto, S.Kom., M.T., yang berasal dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Dalam sesi ini, Dr. Samuel Gandang Gunanto menjelaskan konsep Teaching Factory sebagai pendekatan pembelajaran berbasis praktik nyata yang menghubungkan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan industri kreatif untuk menciptakan lulusan yang kompeten dan siap kerja.

Sesi materi dilanjutkan dengan sesi sharing dan tanya jawab dengan para perwakilan Industri Kreatif bidang Animasi yang telah hadir. Pada sesi ini banyak informasi baru yang didapatkan, baik dari dunia industri dan juga dunia pendidikan. Kedepannya dengan kegiatan ini diharapkan bisa lebih membuka wawasan dan informasi bagaimana untuk menjalankan industri dan pendidikan, secara beringingan dan bisa bermanfaaat bagi keduanya.

Sesi sharing dan tanya jawab diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir. Diharapkan melalui kegiatan ini bisa memberikan banyak manfaat dan menjalin hubungan yang baik dari pihak Industri Kreatif dengan dunia pendidikan di masa depan.

Kolaborasi Unik: Mahasiswa Manajemen Perhotelan UB Belajar Mendalam di UM

Malang– Dalam upaya memperkaya wawasan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa, Program Studi Manajemen Perhotelan Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerjasama dengan Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Negeri Malang (UM). Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa Manajemen Perhotelan UB untuk mengikuti perkuliahan di UM, khususnya dalam bidang pemasaran.

Menjembatani Dua Disiplin Ilmu

Kerjasama antara kedua program studi ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengetahuan dari bidang perhotelan dan pemasaran. Mahasiswa Manajemen Perhotelan UB yang mengikuti perkuliahan di UM akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi pemasaran, analisis pasar, dan pengembangan produk yang dapat diaplikasikan langsung dalam industri perhotelan. “Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan lulusan kami agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks,” ujar Ibu Dr. Dini dari Program Studi Manajemen Perhotelan UB. “Dengan menggabungkan keahlian di bidang perhotelan dan pemasaran, mahasiswa akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik.”

Pengalaman Belajar yang Berharga

Selama mengikuti perkuliahan di UM, mahasiswa Manajemen Perhotelan UB terlibat dalam berbagai kegiatan akademik, seperti:

  • Mengikuti perkuliahan mata kuliah pemasaran yang relevan dengan industri perhotelan, seperti pemasaran digital, periklanan, dan riset pasar.
  • Berpartisipasi dalam diskusi kelompok bersama mahasiswa Manajemen Pemasaran UM.
  • Mengerjakan tugas dan proyek kelompok yang menuntut mereka untuk menerapkan teori yang telah dipelajari.
  • Mengunjungi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran untuk belajar langsung dari praktik industri.

Tariza, salah satu peserta kolaborasi, mengungkapkan antusiasmenya. “Saya sangat senang bisa mengikuti perkuliahan di UM. Pengetahuan yang saya dapatkan di sini sangat bermanfaat untuk pengembangan karir saya di bidang perhotelan,” ujarnya.

Manfaat Kolaborasi

Kolaborasi antara UB dan UM ini memberikan sejumlah manfaat, antara lain:

  • Peningkatan kualitas lulusan: Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih komprehensif.
  • Penguatan jejaring kerjasama: Kedua program studi dapat menjalin kerjasama yang lebih erat di masa depan.
  • Pengembangan kurikulum: Kolaborasi ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri.
  • Kontribusi bagi pengembangan pariwisata: Lulusan yang memiliki kompetensi di bidang perhotelan dan pemasaran dapat berkontribusi dalam mengembangkan industri pariwisata di Indonesia.

Rencana Ke Depan

Kerjasama antara UB dan UM ini diharapkan dapat berkelanjutan dan semakin berkembang. Kedua program studi berencana untuk menyelenggarakan kegiatan bersama lainnya, seperti seminar, workshop, atau pertukaran mahasiswa.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengembangkan program studi yang relevan dengan kebutuhan industri,” ujar Ibu Rayie Tariaranie dari Program Studi Manajemen Pemasaran UM.

Mahasiswa UM Belajar Langsung dari Pakar Industri Konveksi

Mahasiswa UM Belajar Langsung dari Pakar Industri Konveksi

Malang– Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Negeri Malang (UM) kembali menghadirkan narasumber inspiratif untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa. Kali ini, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Proyek Lokasi Bisnis berkesempatan mendengarkan langsung pemaparan dari Bapak Osman, pemilik konveksi ternama Macroscope.

Kuliah tamu yang berlangsung di ruang perkuliahan Gedung GKB A20 ini menghadirkan suasana yang sangat interaktif. Bapak Osman tidak hanya berbagi tentang perjalanan bisnisnya membangun Macroscope, tetapi juga memberikan wawasan mendalam mengenai pemilihan lokasi bisnis, strategi pemasaran, dan tantangan yang dihadapi oleh industri konveksi.

Pemilihan Lokasi Bisnis yang Strategis

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Bapak Osman adalah mengenai pemilihan lokasi bisnis. Beliau menekankan bahwa lokasi yang strategis sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah usaha. “Lokasi yang baik akan memudahkan konsumen untuk menjangkau bisnis kita, baik secara langsung maupun melalui online,” ujar Bapak Osman.

Beliau juga berbagi tips mengenai cara memilih lokasi yang tepat, seperti:

  • Analisis demografi: Memahami karakteristik konsumen di sekitar lokasi.
  • Aksesibilitas: Memastikan lokasi mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi.
  • Visibilitas: Lokasi harus mudah terlihat oleh calon konsumen.
  • Kompetitor: Memahami keberadaan kompetitor di sekitar lokasi.

Strategi Pemasaran yang Efektif

Selain pemilihan lokasi, Bapak Osman juga membahas mengenai strategi pemasaran yang efektif untuk bisnis konveksi. Beliau menekankan pentingnya membangun brand yang kuat, memanfaatkan media sosial, dan menjalin kerjasama dengan pihak lain.

“Pemasaran tidak hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan pelanggan,” tegas Bapak Osman. “Dengan membangun hubungan yang baik, pelanggan akan menjadi loyal dan merekomendasikan produk kita kepada orang lain.”

Tantangan dan Peluang di Industri Konveksi

Bapak Osman juga berbagi mengenai tantangan yang dihadapi oleh industri konveksi saat ini, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan tren fashion, dan perkembangan teknologi. Namun, beliau juga melihat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan produk lokal dan perkembangan e-commerce.

“Industri konveksi memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Dengan inovasi dan kreativitas, kita dapat bersaing di pasar global,” ungkap Bapak Osman.

Respon Positif Mahasiswa

Mahasiswa yang mengikuti kuliah tamu ini memberikan respon yang sangat positif. Mereka merasa sangat terinspirasi oleh kisah sukses Bapak Osman dan mendapatkan banyak pengetahuan baru yang bermanfaat untuk proyek lokasi bisnis mereka.

I Made Ariana, salah satu peserta, mengatakan, “Kuliah tamu ini sangat membuka wawasan saya tentang dunia bisnis konveksi. Saya jadi lebih memahami pentingnya memilih lokasi yang tepat dan membangun brand yang kuat.”

Harapan ke Depan

Program Studi Manajemen Pemasaran UM berharap bahwa kuliah tamu seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin. Dengan menghadirkan narasumber dari berbagai industri, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang sebenarnya.

Mahasiswa UM Belajar dari Sang Ratu Permen: Kuliah Tamu Bersama Ibu Anik Handayani

Malang– Program Studi Manajemen Pemasaran Universitas Negeri Malang (UM) kembali menghadirkan sosok inspiratif dalam dunia bisnis. Kali ini, mahasiswa semester 5 diajak untuk bertemu langsung dengan Ibu Anik Handayani, pemilik Permen Ibu Anik dan Direktur Utama PT Dharma Daksa Nusantara. Dalam kuliah tamu yang berlangsung di GKB A20, Ibu Anik berbagi pengalaman dan pengetahuan berharga tentang membangun merek yang kuat dan sukses di industri makanan.

Dari Permen Kampung Menuju Brand Nasional

Kuliah tamu ini menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para mahasiswa. Dengan gaya bicara yang santai namun inspiratif, Ibu Anik menceritakan perjalanan panjangnya membangun Permen Ibu Anik dari sebuah usaha rumahan menjadi merek permen yang dikenal secara nasional. Beliau berbagi kisah tentang tantangan yang dihadapi, inovasi yang dilakukan, serta strategi pemasaran yang terbukti efektif.

“Awalnya, saya hanya membuat permen untuk dijual di sekitar rumah. Namun, berkat dukungan keluarga dan semangat yang tinggi, saya terus mengembangkan usaha ini hingga menjadi seperti sekarang,” ujar Ibu Anik.

Membangun Merek yang Kuat dan Berbeda

Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Ibu Anik adalah mengenai pentingnya membangun merek yang kuat dan berbeda. Beliau menekankan bahwa merek yang kuat akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Beberapa tips membangun merek yang kuat menurut Ibu Anik adalah:

  • Miliki identitas merek yang jelas: Merek harus memiliki identitas yang unik dan mudah diingat oleh konsumen.
  • Konsisten dalam kualitas: Kualitas produk harus selalu terjaga untuk menjaga kepercayaan konsumen.
  • Berinovasi terus-menerus: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru dan mengembangkan produk yang sesuai dengan tren pasar.
  • Membangun hubungan baik dengan konsumen: Dengarkan masukan dari konsumen dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Strategi Pemasaran yang Kreatif

Ibu Anik juga berbagi mengenai strategi pemasaran yang telah berhasil diterapkan oleh Permen Ibu Anik. Beliau memanfaatkan berbagai saluran pemasaran, baik itu tradisional maupun digital. Selain itu, beliau juga aktif dalam kegiatan promosi dan sponsorship.

“Pemasaran yang efektif tidak hanya berfokus pada produk, tetapi juga pada nilai-nilai yang ingin disampaikan kepada konsumen. Dengan membangun cerita di balik merek, kita dapat menciptakan koneksi emosional dengan konsumen,” jelas Ibu Anik.

Respon Positif Mahasiswa

Mahasiswa yang mengikuti kuliah tamu ini merasa sangat terinspirasi oleh kisah sukses Ibu Anik. Mereka mengaku mendapatkan banyak wawasan baru tentang dunia bisnis, khususnya di bidang pemasaran.

“Tisya, salah satu peserta, mengatakan, “Kuliah tamu ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya terinspirasi oleh semangat kewirausahaan Ibu Anik dan ingin menerapkan ilmunya dalam membangun bisnis saya sendiri.”

Harapan ke Depan

Program Studi Manajemen Pemasaran UM berharap bahwa kuliah tamu seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin. Dengan menghadirkan narasumber inspiratif dari berbagai industri, mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang sebenarnya.

Kolaborasi Akademik: Dosen UM Berbagi Ilmu di UB, Tingkatkan Kualitas Pendidikan Perhotelan

Malang – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, khususnya di bidang perhotelan dan pemasaran, dosen dari Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang (UM) secara aktif terlibat dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi lain. Salah satu contohnya adalah partisipasi dosen UM dalam mata kuliah Perencanaan Pemasaran Hotel di Program Studi Manajemen Perhotelan Universitas Brawijaya (UB).

Kolaborasi akademik ini bertujuan untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa UB tentang strategi pemasaran di industri perhotelan. Dengan menghadirkan perspektif yang berbeda, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan mampu mengembangkan ide-ide kreatif dalam merencanakan pemasaran hotel.

Dosen UM Bagikan Keahlian di Bidang Pemasaran

Dosen UM yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki keahlian yang relevan dengan bidang pemasaran, seperti pemasaran digital, riset pasar, dan pengembangan produk. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan mahasiswa UB melalui berbagai kegiatan, seperti:

  • Kuliah tamu: Dosen UM memberikan kuliah tamu dengan topik-topik yang relevan, seperti tren terbaru dalam pemasaran perhotelan, analisis pasar, dan strategi branding.
  • Diskusi kelompok: Mahasiswa UB berdiskusi dengan dosen UM untuk membahas kasus-kasus nyata dalam industri perhotelan.
  • Workshop: Diadakan workshop untuk melatih mahasiswa dalam menerapkan konsep-konsep pemasaran secara praktis.

Rayie Tariaranie, dosen dari Program Studi Manajemen Pemasaran UM, mengungkapkan, “Saya sangat antusias dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa UB. Kolaborasi ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dan memperkuat hubungan antar perguruan tinggi.”

Manfaat Kolaborasi untuk Mahasiswa UB

Partisipasi dosen UM dalam mata kuliah Perencanaan Pemasaran Hotel di UB memberikan sejumlah manfaat bagi mahasiswa, antara lain:

  • Pengetahuan yang lebih luas: Mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang strategi pemasaran di industri perhotelan.
  • Perspektif yang berbeda: Dengan mendengarkan pendapat dari dosen yang berasal dari institusi yang berbeda, mahasiswa dapat memperoleh sudut pandang yang baru.
  • Keterampilan yang lebih baik: Mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis data, dan memecahkan masalah.
  • Jaringan yang lebih luas: Mahasiswa dapat menjalin hubungan dengan dosen dan mahasiswa dari institusi lain.

Yana, salah satu mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini, merasa sangat terbantu dengan kehadiran dosen UM. “Kuliah tamu dari dosen UM memberikan saya banyak inspirasi untuk mengembangkan ide-ide kreatif dalam merencanakan pemasaran hotel,” ujarnya.

Harapan ke Depan

Kolaborasi antara UM dan UB diharapkan dapat terus berlanjut dan semakin erat. Kedua perguruan tinggi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui berbagai kegiatan akademik.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan,” ujar Ketua program studi dari Universitas Brawijaya.