Kebutuhan akan listrik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Indonesia. Sayangnya, konsumsi listrik yang berlebihan menimbulkan berbagai masalah serius. Selain membuat tagihan listrik membengkak, hal ini juga membebani pasokan energi yang sebagian besar masih berasal dari sumber fosil yang terbatas. Lebih jauh lagi, penggunaan listrik yang boros berkontribusi pada perubahan iklim yang mengancam keberlangsungan hidup di Bumi. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghemat listrik. Salah satunya adalah melalui media visual yang menarik, seperti dalam hal ini pembuatan film animasi. Film “Dhemit Setrum”, menggunakan karakter yang unik dan jalan cerita untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya menggunakan listrik secara bijak.

Dengan cerita yang menarik dan gambar yang hidup, film animasi ini bertujuan untuk mengajarkan kita, terutama anak-anak dan remaja, betapa pentingnya menghemat listrik. Film ini ingin mendorong kita semua untuk lebih bijak dalam menggunakan listrik sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim.

Hasil yang diperoleh

Perancangan film animasi 3D “Dhemit Setrum” melalui tiga tahap produksi menghasilkan video berdurasi 5 menit dengan visualisasi yang menarik. Penggambaran alat elektronik yang bermutasi akibat kelebihan daya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk pemborosan listrik. Narasi yang menyentuh emosi, terutama anak-anak dan remaja, melalui karakter Bayu dan contoh perilaku sehari-hari yang mudah diidentifikasi, bertujuan untuk memotivasi perubahan perilaku menuju penghematan energi. Potensi penggunaan film ini sebagai media edukasi di sekolah sangat besar, mengingat penyampaian konsep penghematan energi yang sederhana dan mudah dipahami.

Kontribusi sesuai SDG

Film animasi 3D “Dhemit Setrum” bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan langkah kreatif untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 13, yaitu Tindakan untuk Mengatasi Perubahan Iklim. Melalui visualisasi yang menarik dan narasi yang mendidik, film ini berhasil menyoroti dampak negatif dari pemborosan energi listrik terhadap lingkungan. Dengan menyajikan cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak dan remaja, film ini berhasil menanamkan kesadaran akan pentingnya menghemat energi.

Penggambaran alat elektronik yang bermutasi menjadi monster akibat kelebihan daya merupakan metafora yang kuat untuk menggambarkan dampak buruk dari perubahan iklim yang diakibatkan oleh penggunaan energi fosil secara berlebihan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan gaya hidup mereka dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi jejak karbon. Selain itu, penggunaan film animasi sebagai media edukasi bertujuan menjangkau generasi muda. Dengan bahasa yang sederhana dan visual yang menarik, film ini mampu menyampaikan pesan kompleks tentang perubahan iklim dengan cara yang mudah dipahami. Hal ini sejalan dengan tujuan SDG 13 yang menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.