Latar belakang

Era globalisasi memengaruhi semua orang, dari anak-anak hingga remaja, dengan berbagai dampak baik dan buruk. Jika kita tidak memiliki cara yang kuat untuk menyaring dampak buruknya, ini bisa mengakibatkan penurunan nilai. Kepribadian dan perilaku seseorang akan menentukan kepribadiannya ketika ia dewasa dan akan berubah secara fleksibel. Jika perilaku ini diulangi secara teratur, maka itu menjadi bagian dari kepribadian seseorang. Rasa ingin tahu yang mendalam seringkali menjadi pijakan pertama menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan diri kita sendiri. Karena hal itulah, ketika keinginan manusia untuk memahami makna dan tujuan dari segala hal di sekitar kita, hadirlah filsafat.

Secara historis, filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan, berkembang dari zaman Yunani kuno. Filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristotle memperkenalkan konsep-konsep dasar bagi berbagai bidang ilmu. Salah satu aliran filsafat adalah Realisme, yang menekankan bahwa objek-objek dalam dunia nyata ada independen dari pikiran atau persepsi manusia. Realisme berkembang dari pemikiran filsuf seperti Heraclitus, Thucydides, dan Niccolo.

Filsafat sering dianggap rumit dan sulit, bahkan berbahaya karena dapat mengikis keyakinan pribadi. Penelitian ini merancang media berupa animasi 3D untuk memperkenalkan filsafat realisme kepada remaja dan mengukur pemahaman mereka tentang latar belakang filosofi ini.

Tujuan

Penelitian ini berusaha merancang media untuk memperkenalkan filosofi realisme kepada  audiens yang didominasi remaja berupa Animasi 3D. Dan juga untuk mengetahui seberapa paham para audiens terkait latar belakang dalam filosofi realisme. Diharapkan media animasi ini dapat membantu memperluas pemahaman mereka tentang pandangan dunia ini. Dengan animasi yang dirancang dengan baik dapat merangsang pemikiran kritis dan refleksi tentang hubungan antara pikiran manusia dan realitas objektif. Ini mendorong audiens untuk bertanya dan merenungkan lebih dalam tentang filosofi realisme. Hasil uji media juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan media berikutnya.

Keterlibatan unsur fakultas

Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh mahasiswa D4 Animasi angkatan 2020 atas nama Rizky Prasetyo Hadi Sutrisno  dan dibimbing oleh dosen pembimbing Bapak Mitra Istiar Wardhana, S.Kom., MT. dan Ibu Bunga Fefiana Mustikasari S.Sn., M.Ds.

Sumber pendanaan

Kegiatan ini dibiayai oleh dana mandiri peneliti dan didukung fasilitas lab dari Fakultas Vokasi untuk perancangan animasi 3D.

Hasil yang diperoleh

Video yang dihasil adalah animasi “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme”  berdurasi  4 menit 30 detik dengan resolusi 1920 x 1080 dalam format MP4 adalah produk akhir dari perancangan ini. Media ini divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, dengan hasil 90% validasi untuk aspek media dan 90% validasi untuk aspek materi, yang masing-masing berada dalam kategori “Sangat Layak”. Tiga puluh remaja dalam kelompok kecil kemudian diuji media ini. Hasil penilaian menunjukkan bahwa film animasi ini berhasil menyampaikan pesannya dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh penonton; itu menerima skor rata-rata 86,79% dan termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Sebagai langkah akhir, film animasi ini didistribusikan melalui platform media sosial YouTube. Distribusi melalui YouTube dipilih karena platform ini memiliki jangkauan yang luas dan mudah diakses oleh target audiens, yaitu remaja. Dengan demikian, film “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme” diharapkan dapat menjangkau lebih banyak penonton dan memberikan manfaat edukatif yang maksimal.

Kontribusi sesuai SDG

Tujuan dari animasi “Pylo dan Sofie Menjelajah Dunia Realisme” adalah untuk memperkenalkan filsafat kepada remaja melalui media informasi yang relevan dengan zaman sekarang. Dengan mencakup beberapa aspek penting dari SDG 4, kegiatan ini benar-benar berkontribusi terhadapnya.

Pertama, animasi 3D sebagai media informasi membuat konsep realisme lebih mudah dipahami oleh remaja yang kesulitan memahami materi filsafat dengan cara konvensional. Ini juga meningkatkan akses terhadap informasi pendidikan yang berkualitas tinggi.

Kedua, melalui animasi ini, pendidikan inklusif didorong, karena mereka menjangkau berbagai populasi yang mungkin tidak pernah menerima pendidikan formal tentang filsafat, terutama realisme.

Ketiga, belajar tentang filsafat realisme akan membantu remaja belajar berpikir kritis dan analitis. Ini adalah keterampilan penting untuk pendidikan berkualitas. Namun, peningkatan kualitas pendidikan berkontribusi pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peluang kerja dan mengurangi ketimpangan sosial, sehingga kegiatan ini juga dapat dikaitkan dengan SDG 8 (Decent Work and Economic Growth). Selain itu, produk penelitian ini memiliki nilai perdagangan, yang dapat meningkatkan dampak ekonomi bagi pembuatnya.

Secara keseluruhan, meskipun tujuan utama kegiatan ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), manfaatnya dapat menyebar ke tujuan SDG lainnya yang berkaitan dengan pembangunan manusia dan sosial.